Author: Atika
Cast: - Kim Myungsoo [INFINITE]
- Nam Woohyun [INFINITE]
- Lee Sungjong [INFINITE]
- Nam Woojung [INFINITE]
- Kim Hyun Ah [4MINUTE]
- Kim Taeyeon [GIRLS’ GENERATION]
- Nam Woohyun [INFINITE]
- Lee Sungjong [INFINITE]
- Nam Woojung [INFINITE]
- Kim Hyun Ah [4MINUTE]
- Kim Taeyeon [GIRLS’ GENERATION]
Genre: Romance, family and
school life
Rating: T
“Annyeonghaseyo! Apa
kabar para readers? I hope you’re fine! So, kita lanjut ke part 5. Tanpa banyak
basa- basi, langsung aja kita baca ceritanya yukk!!”
Malam ini dingin
sekali! Woojung sedang sibuk berselimutan sambil menonton tv di ruang keluarga.
Sedangkan oppanya, sedang sibuk memasak di dapur. Ah, Woohyun memang rajin. Dia
pandai memasak, pandai membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan lainnya.
Selain itu, dia juga cerdas dan tampan! Berbeda dengan Woojung. Walaupun mereka
adik- kakak, sifat dan kebiasaan mereka jauh berbeda! Adiknya pemalas, agak
bodoh, dan cerewet! Hahaha! *sabarYah, woohyunku mending kamu punya adik kayak
author aja deh!! Hahaha #abaikan!!!
“Woojung, makanlah
dulu! Jangan terus- terusan menonton tv!” kata Woohyun keluar dari dapur.
“Ne oppa. Eh, mau
kemana?” tanya Woojung yang melihat kakaknya memakai jaket dan sepatu.
“Aku mau ke rumah
Myungsoo. Waeyo?”
“Ikutttt!!!”
“Eh! Andwe! Kau tidak
boleh ikut….” Woohyun melarang adiknya untuk ikut dengannya.
“Oppa, aku mau ikut!!”
Woojung tetap ngotot pengen ikut.
“Jangan! Kau di rumah
saja. Apa perlu kulaporkan pada ibu?” ancam Woohyun. Akhirnya, Woojung pun
mengalah. Dia memilih untuk tidak ikut. Kalau sampai dia dilaporkan, Ibu pasti
akan marah karena selama ini Woojung tidak pernah belajar dengan baik.
“Baiklah, aku tidak
ikut….” wajah Woojung pun langsung lemas. Dia kembali duduk di sofa.
“Ya sudah, aku pergi
dulu. Jangan lupa makan dan belajar!” pesan Woohyun. Woojung pun menurut.
Setelah Woohyun pergi, dia menuju ruang makan.
“Ih, kenapa sih oppa
itu! Aku kan mau melihat Myungsoo oppa….” keluhnya sambil membuka tudung saji.
Seketika, raut wajahnya kembali ceria saat melihat makanan- makanan enak yang
oppanya buatkan. Dia pun langsung duduk dan melahap makanan itu, walaupun tidak
semuanya. Karena menurutnya kekenyangan itu tidak baik!
Selesai makan, ia
berjalan menuju kamarnya. Dia pun melihat jadwal pelajaran yang tertempel pada
meja belajarnya.
“Aaarghh! Besok
matematika?? Aduh, kenapa harus ketemu hitungan lagi sih?” keluhnya. Dia pun
mengambil buku matematikanya.
“Huh….. Myungsoo oppa,
aku merindukanmu….” gumamnya pelan. Lalu, dia kembali membuka buku
matematikanya dan mempelajarinya.
(~^_^~)
Woohyun berjalan di
gang- gang kecil yang dilaluinya dengan Woojung saat pergi ke rumah Myungsoo
beberapa hari yang lalu. Jalanannya kecil sekali! Licin pula! Woohyun hampir
saja terpeleset tadi! *aduh, kalo Woohyun jatuh biar author yang nangkap deh!
(dipelototin Inspirit).
Ting tong!!!
“Nuguya?” teriak
seseorang dari dalam.
“Woohyun, Nam
Woohyun!!!” balas Woohyun. Pintu pun terbuka. Seorang gadis yang mungkin
seumuran dengan Woojung membukakan pintu. Gadis itu sangat cantik! Woohyun
terkagum- kagum melihatnya. Hahaha! Dasar Woohyun.
“Silahkan masuk….”
suruh gadis itu dengan lembut.
“Eh, eh, iya…
Gomawo…..” Woohyun pun segera masuk ke rumah besar Myungsoo. Dia heran, siapa
gadis itu? Kenapa tinggal satu rumah dengan Myungsoo? Apakah dia kekasih
Myungsoo? Wah! Gawat nih, kalau gadis itu benar- benar kekasih Myungsoo, bisa-
bisa sang adik bakalan frustasi nih! Dan dia pun jadi ikut stress!
“Sebentar yah, aku akan
panggilkan Myungsoo oppa dulu….” katanya lalu pergi dari hadapan Woohyun yang
masih terbengong- bengong melihat kecantikan gadis itu. Tak lama kemudian,
Myungsoo pun keluar dari kamarnya.
“Ah! Woohyun!”
“Myungsoo!” Lalu,
Myungsoo pun duduk di sebelah Woohyun.
“Mana Woojung?” tanya
Myungsoo pada Woohyun.
“Di rumahlah. Waeyo?
Kau merindukannya yah?” goda Woohyun. Wajah Myungsoo pun langsung memerah. Dia
pun menunduk karena malu. Lalu, dia mengangkat kepalanya lagi.
“Ne. Aku memang
merindukannya….” jawab Myungsoo. Woohyun pun kaget mendengarnya! *untung nggak
jantungan! Hehehe…
“Kenapa bisa? Kau
menyukainya?”
“Ne…”
“Sejak kapan? Kenapa
kau menyukainya?”
“Saat kau membawanya
kesini malam itu. Dan wajar sajalah, aku menyukainya. Karena aku masih normal!”
jawab Myungsoo sambil menunduk.
“Kau ini, sudah punya
kekasih masih saja bisa menyukai adikku!” balas Woohyun.
“Mwo? Kekasih?
Memangnya siapa kekasihku?”
“Yang tadi membukakan
pintu untukku!” Myungsoo tertawa mendengar perkataan Woohyun. Dia pun segera
menjelaskan yang sebenarnya terjadi. *jiaaah…
“Itu adik sepupuku.
Mana mungkin aku pacaran dengan sepupu sendiri!”
“Ah, benarkah???” tanya
Woohyun penasaran. Wajahnya sekarang tidak kusut seperti tadi. Kini dia
bersemangat karena yeoja itu hanya sepupu Myungsoo. Ini kesempatan besar bagi
Woohyun untuk mendapatkan yeoja itu.
“Ya. Dia adalah senior
Woojung di sekolah….”
“Mwo? Kenapa kau bisa
tahu?”
“Hah, kau ini banyak
bertanya! Tentu saja aku tahu! Taeyeon sering cerita padaku…” jawab Myungsoo
sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Oh, begitu. Oya,
Woojung juga menyukaimu loh!” kata Woohyun. Myungsoo pun kaget! Matanya yang
sipit itu pun langsung berubah menjadi sebesar bola pingpong. Hahaha! Ada- ada
saja..
“Yang benar saja kau!”
“Iya. Dia sering curhat
padaku. Dia selalu menanyakanmu…” ujar Woohyun.
“Aaah, sudahlah….. Aku
tidak percaya denganmu! Karena kau sering membohongiku!” balas Myungsoo.
“Huh, kau ini. Kalau
kau tidak percaya, tanyakan saja langsung dengan Woojung….” Myungsoo pun
tersenyum. Dia senang sekali, jika yeoja itu benar- benar menyukainya. Gampang
sekali untuk mendapatkan yeoja itu!
“Ne. Aku percaya! Bantu
aku untuk mendapatkannya yah, kakak ipar!” kata Myungsoo sambil tertawa lepas.
Woohyun memutar bola matanya. Tiba- tiba, dia teringat sesuatu!
“Baiklah, aku akan
membantumu. Tapi dengan satu syarat! Kau mau memenuhinya?” tawar Woohyun.
“Apa? Kalau aku bisa,
aku akan penuhi permintaanmu…” dari wajahnya, Myungsoo penasaran sekali.
“Kau juga harus
membantuku mendapatkan Taeyeon!” mata Myungsoo terbelalak tajam. Sumpah! Dia
shock banget mendengarnya. Ah, Woohyun mengincar adik sepupunya itu!
“Haaa. Dasar licik!
Baiklah, aku akan membantumu!” kata Myungsoo lalu melipat kedua tangannya.
Woohyun pun tertawa
sebesar- besarnya. Dia sangat senang sekali! Myungsoo mau membantunya
mendapatkan yeoja yang bernama Taeyeon, yang ternyata seniornya Woojung di
sekolah.
(~^_^~)
Karena keasyikan
mengobrol, Woohyun lupa bahwa sekarang sudah jam sebelas malam! Astaga! Dia
juga hampir lupa kalau sebentar lagi ulang tahun adiknya! Rencananya, Woohyun
akan memberinya kejutan malam ini, tepat jam dua belas. Woohyun pun buru- buru
pulang dan berpamitan pada Myungsoo.
“Astaga! Sudah jam
sebelas!!” ujar Woohyun sambil menepuk dahinya.
“Kau baru
menyadarinya?” tanya Myungsoo.
“Ya. Aduh, aku harus
pulang. Dan aku harus membuat kejutan pada Woojung….” Woohyun pun bergegas
pulang. Namun, Myungsoo menahannya sebentar.
“Tunggu! Kau bilang
kejutan? Kejutan apa?” tanya Myungsoo penasaran.
“Kau tidak tahu yah?
Eh, memang kau tidak mengetahuinya!” lagi- lagi Woohyun menepuk dahinya.
“Tahu apa?”
“Besok Woojung berulang
tahun. Sudahlah, aku pulang dulu. Kasihan dia menunggu di rumah…” pamit
Woohyun. Myungsoo menganggukkan kepalanya. Woohyun pun setengah berlari agar
cepat sampai ke rumah!
(~^_^~)
Tok tok tok!!!
Woohyun mengetuk pintu rumahnya. Woojung pun
membukakan pintu untuk oppanya.
“Lama sekali kau pulang! Apa oppa tau ini sudah jam
berapa?” tanya Woojung tajam sambil berkacak pinggang di depan oppanya.
“Mianhae.. Aku keasyikkan mengobrol dengan Myungsoo
tadi!” jawab Woohyun sedikit enteng.
Woohyun pun masuk ke dalam kamarnya. Woojung pun
begitu. Dia bergegas tidur. Sudah lama sekali dia menunggu Woohyun pulang,
sampai jam sebelas begini! Sebenarnya Woojung sangat kesal! Tapi, dia malas
memarahi oppanya, bisa- bisa dia ditelan bulat- bulat oleh Woohyun!!
Woojung menutup pintu kamarnya rapat- rapat. Lalu,
dia merebahkan dirinya di atas ranjang. Baru matanya terpejam sebentar, malah
terbangun lagi! Ah, sepertinya Woohyun membuat keributan! Woojung pun segera
menuju ke ruang santai. Ternyata benar! Oppanya yang membuat masalah! Dia
menyalakan tv dengan volume yang nyaring, tetapi dia tidak menontonnya. Malah
membiarkannya menyala begitu saja!
“Dasar kau, oppa jelek!” keluh Woojung sambil
mematikan tv.
“Oppaaa! Kalau kau tidak menonton lebih baik
dimatikan saja tvnya! Jangan kau biarkan menyala begitu saja!!!!” Woojung pun
berteriak karena kesalnya. Tidak ada jawaban dari Woohyun, ia pun bergegas
kembali ke kamarnya.
Klenteng!!! Teng tongg!!!!
Baru saja mau kembali ke kamar, Woohyun kembali
membuat keributan di dapur.
“Ah, apa- apaan dia! Huft.....” ujar Woojung sangat
kesal sambil menghentakkan kakinya. Dia pun segera menuju ke dapur.
“Oppa! Kau ini! Bisakah tidak membuat keributan di
tengah malam begini! Aku mau tidur!” bentak Woojung. Woohyun tidak mempedulikan
adiknya. Itu membuat sang adik bertambah kesal!
“Oppa!! Kau dengar aku tidak?! Kau selalu begini!
Aku lelah selama ini tinggal denganmu!! Kalau ku tahu, aku akan lebih memilih
tinggal dengan eomma di Amerika!” mendengar adiknya berbicara seperti itu,
Woohyun pun langsung melirik ke arah adiknya.
“Ya sudah, kembali saja kau ke Amerika. Aku tak
melarangmu...” balas Woohyun dengan ekspresi orang yang tidak bersalah. Lagi-
lagi, Woojung menghentakkan kakinya dan berbalik menuju ke kamarnya. Ah, jahat
sekali Woohyun. Tapi, ada rencana Woohyun dibalik tindakannya itu. Eum... Kira-
kira apa yah?
(~^_^~)
“Arrrgh!! Apa- apaan
ini!” keluh Woojung sambil melempari bonekanya. Sesekali dia menggigit boneka-
boneka itu saking kesalnya pada Woohyun.
“Hikss.... Hikss....”
Woojung pun mulai menangis. Gini nih, kalo sudah kesal. Woojung pasti menangis.
Dia memang gadis cengeng!
Tiba- tiba saja,
ponselnya berbunyi. Ah, telepon dari eomma. Ada apa yah, eomma meneleponnya
malam- malam begini? Woojung pun mengangkatnya.
“Halo sayang......”
kata sang eomma yang jauh di Amerika sana.
“Ne eomma. Waeyo?”
“Saengil chukka
hamnida.. Eomma sayang padamu.....” eomma mengucapkan selamat padanya.
“Ne, eomma.
Gomawo.....” balas Woojung lemas.
“Kau kenapa? Lemas
sekali. Dan suaramu.. Apa kau menangis?”
“Eomma, aku tidak tahan
tinggal dengan oppa. Dia selalu membuat masalah....”
“Astaga. Eomma kira kau
sedang patah hati di hari bahagiamu ini. Sudahlah, jangan menangis lagi! Ingat,
umurmu sudah 17 tahun. Jangan cengeng yah. Belajar bersabar....” nasihat
eommanya.
“Ne. Jeongmal gomawo
eomma.....” kata Woojung. Setelah selesai, Woojung menutup teleponnya dan
berbaring. Matanya sekarang memerah, karena mengantuk dan abis dijahili oleh
oppanya. Ah, kasihan sekali Woojung yang malang!
Krieeekkk......
Pintu kamarnya terbuka
lebar, daaaaan......
“Saengil chukka
hamnida, adikku!” ujar Woohyun sambil membawa kue tar dan meniupkan terompet.
Itu membuat Woojung melompat kaget.
“Oppa!! Apa ini? Tadi
kau membuatku kesal, sekarang.....” belum selesai Woojung bicara, Woohyun sudah
memotong.
“Mianhae, soal tadi.
Aku menjahili terlalu berlebihan. Sampai membuatmu menangis seperti ini.....”
“Ah, sudahlah. Lupakan
saja. Cepat potong kue itu, aku jadi ingin memakannya....” Woojung terus-
terusan memperhatikan kue tar itu.
“Hah, dasar kau ini.
Hanya makanan yang ada dipikiranmu. Nanti kalau gendut, baru rasa!” kata si
oppa.
“Toh, sampai sekarang
aku belum gendut....” balas Woojung.
Woohyun pun
memperbolehkan adiknya memakan kue tar itu. Tapi, hanya sedikit! Tidak boleh
banyak- banyak. Woojung pun menurut. Dia memotongnya sedikit dan melahapnya.
“Nyam, nyam... Enak!!”
kata Woojung sambil mengelus- elus perutnya.
“Hahaha. Kau ini......”
Woohyun pun mencubit pipi adiknya itu. Dia tersenyum bahagia, karena adiknya
sudah berumur 17 tahun.
“Kembalilah tidur,
besok kau sekolahkan......” lanjut Woohyun. Woojung pun menurut. Woohyun pun
segera keluar dari kamar Woojung, tapi dia mengecup dahi adik tersayangnya itu
terlebih dahulu.
(~^_^~)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar