Selasa, 14 Agustus 2012

~Be mine for today, tomorrow and forever!!!~ [PART 5]

Author:          Atika
Cast:               - Kim Myungsoo [INFINITE]
                        - Nam Woohyun [INFINITE]
                        - Lee Sungjong [INFINITE]
                        - Nam Woojung [INFINITE]
                        - Kim Hyun Ah [4MINUTE]
                        - Kim Taeyeon [GIRLS’ GENERATION]
Genre:                        Romance, family and school life
Rating:           T
“Annyeonghaseyo! Apa kabar para readers? I hope you’re fine! So, kita lanjut ke part 5. Tanpa banyak basa- basi, langsung aja kita baca ceritanya yukk!!”

Malam ini dingin sekali! Woojung sedang sibuk berselimutan sambil menonton tv di ruang keluarga. Sedangkan oppanya, sedang sibuk memasak di dapur. Ah, Woohyun memang rajin. Dia pandai memasak, pandai membersihkan rumah, dan melakukan pekerjaan lainnya. Selain itu, dia juga cerdas dan tampan! Berbeda dengan Woojung. Walaupun mereka adik- kakak, sifat dan kebiasaan mereka jauh berbeda! Adiknya pemalas, agak bodoh, dan cerewet! Hahaha! *sabarYah, woohyunku mending kamu punya adik kayak author aja deh!! Hahaha #abaikan!!!
“Woojung, makanlah dulu! Jangan terus- terusan menonton tv!” kata Woohyun keluar dari dapur.
“Ne oppa. Eh, mau kemana?” tanya Woojung yang melihat kakaknya memakai jaket dan sepatu.
“Aku mau ke rumah Myungsoo. Waeyo?”
“Ikutttt!!!”
“Eh! Andwe! Kau tidak boleh ikut….” Woohyun melarang adiknya untuk ikut dengannya.
“Oppa, aku mau ikut!!” Woojung tetap ngotot pengen ikut.
“Jangan! Kau di rumah saja. Apa perlu kulaporkan pada ibu?” ancam Woohyun. Akhirnya, Woojung pun mengalah. Dia memilih untuk tidak ikut. Kalau sampai dia dilaporkan, Ibu pasti akan marah karena selama ini Woojung tidak pernah belajar dengan baik.
“Baiklah, aku tidak ikut….” wajah Woojung pun langsung lemas. Dia kembali duduk di sofa.
“Ya sudah, aku pergi dulu. Jangan lupa makan dan belajar!” pesan Woohyun. Woojung pun menurut. Setelah Woohyun pergi, dia menuju ruang makan.
“Ih, kenapa sih oppa itu! Aku kan mau melihat Myungsoo oppa….” keluhnya sambil membuka tudung saji. Seketika, raut wajahnya kembali ceria saat melihat makanan- makanan enak yang oppanya buatkan. Dia pun langsung duduk dan melahap makanan itu, walaupun tidak semuanya. Karena menurutnya kekenyangan itu tidak baik!
Selesai makan, ia berjalan menuju kamarnya. Dia pun melihat jadwal pelajaran yang tertempel pada meja belajarnya.
“Aaarghh! Besok matematika?? Aduh, kenapa harus ketemu hitungan lagi sih?” keluhnya. Dia pun mengambil buku matematikanya.
“Huh….. Myungsoo oppa, aku merindukanmu….” gumamnya pelan. Lalu, dia kembali membuka buku matematikanya dan mempelajarinya.
(~^_^~)

Woohyun berjalan di gang- gang kecil yang dilaluinya dengan Woojung saat pergi ke rumah Myungsoo beberapa hari yang lalu. Jalanannya kecil sekali! Licin pula! Woohyun hampir saja terpeleset tadi! *aduh, kalo Woohyun jatuh biar author yang nangkap deh! (dipelototin Inspirit).
Ting tong!!!
“Nuguya?” teriak seseorang dari dalam.
“Woohyun, Nam Woohyun!!!” balas Woohyun. Pintu pun terbuka. Seorang gadis yang mungkin seumuran dengan Woojung membukakan pintu. Gadis itu sangat cantik! Woohyun terkagum- kagum melihatnya. Hahaha! Dasar Woohyun.
“Silahkan masuk….” suruh gadis itu dengan lembut.
“Eh, eh, iya… Gomawo…..” Woohyun pun segera masuk ke rumah besar Myungsoo. Dia heran, siapa gadis itu? Kenapa tinggal satu rumah dengan Myungsoo? Apakah dia kekasih Myungsoo? Wah! Gawat nih, kalau gadis itu benar- benar kekasih Myungsoo, bisa- bisa sang adik bakalan frustasi nih! Dan dia pun jadi ikut stress!
“Sebentar yah, aku akan panggilkan Myungsoo oppa dulu….” katanya lalu pergi dari hadapan Woohyun yang masih terbengong- bengong melihat kecantikan gadis itu. Tak lama kemudian, Myungsoo pun keluar dari kamarnya.
“Ah! Woohyun!”
“Myungsoo!” Lalu, Myungsoo pun duduk di sebelah Woohyun.
“Mana Woojung?” tanya Myungsoo pada Woohyun.
“Di rumahlah. Waeyo? Kau merindukannya yah?” goda Woohyun. Wajah Myungsoo pun langsung memerah. Dia pun menunduk karena malu. Lalu, dia mengangkat kepalanya lagi.
“Ne. Aku memang merindukannya….” jawab Myungsoo. Woohyun pun kaget mendengarnya! *untung nggak jantungan! Hehehe…
“Kenapa bisa? Kau menyukainya?”
“Ne…”
“Sejak kapan? Kenapa kau menyukainya?”
“Saat kau membawanya kesini malam itu. Dan wajar sajalah, aku menyukainya. Karena aku masih normal!” jawab Myungsoo sambil menunduk.
“Kau ini, sudah punya kekasih masih saja bisa menyukai adikku!” balas Woohyun.
“Mwo? Kekasih? Memangnya siapa kekasihku?”
“Yang tadi membukakan pintu untukku!” Myungsoo tertawa mendengar perkataan Woohyun. Dia pun segera menjelaskan yang sebenarnya terjadi. *jiaaah…
“Itu adik sepupuku. Mana mungkin aku pacaran dengan sepupu sendiri!”
“Ah, benarkah???” tanya Woohyun penasaran. Wajahnya sekarang tidak kusut seperti tadi. Kini dia bersemangat karena yeoja itu hanya sepupu Myungsoo. Ini kesempatan besar bagi Woohyun untuk mendapatkan yeoja itu.
“Ya. Dia adalah senior Woojung di sekolah….”
“Mwo? Kenapa kau bisa tahu?”
“Hah, kau ini banyak bertanya! Tentu saja aku tahu! Taeyeon sering cerita padaku…” jawab Myungsoo sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Oh, begitu. Oya, Woojung juga menyukaimu loh!” kata Woohyun. Myungsoo pun kaget! Matanya yang sipit itu pun langsung berubah menjadi sebesar bola pingpong. Hahaha! Ada- ada saja..
“Yang benar saja kau!”
“Iya. Dia sering curhat padaku. Dia selalu menanyakanmu…” ujar Woohyun.
“Aaah, sudahlah….. Aku tidak percaya denganmu! Karena kau sering membohongiku!” balas Myungsoo.
“Huh, kau ini. Kalau kau tidak percaya, tanyakan saja langsung dengan Woojung….” Myungsoo pun tersenyum. Dia senang sekali, jika yeoja itu benar- benar menyukainya. Gampang sekali untuk mendapatkan yeoja itu!
“Ne. Aku percaya! Bantu aku untuk mendapatkannya yah, kakak ipar!” kata Myungsoo sambil tertawa lepas. Woohyun memutar bola matanya. Tiba- tiba, dia teringat sesuatu!
“Baiklah, aku akan membantumu. Tapi dengan satu syarat! Kau mau memenuhinya?” tawar Woohyun.

“Apa? Kalau aku bisa, aku akan penuhi permintaanmu…” dari wajahnya, Myungsoo penasaran sekali.
“Kau juga harus membantuku mendapatkan Taeyeon!” mata Myungsoo terbelalak tajam. Sumpah! Dia shock banget mendengarnya. Ah, Woohyun mengincar adik sepupunya itu!
“Haaa. Dasar licik! Baiklah, aku akan membantumu!” kata Myungsoo lalu melipat kedua tangannya.
Woohyun pun tertawa sebesar- besarnya. Dia sangat senang sekali! Myungsoo mau membantunya mendapatkan yeoja yang bernama Taeyeon, yang ternyata seniornya Woojung di sekolah.
(~^_^~)

Karena keasyikan mengobrol, Woohyun lupa bahwa sekarang sudah jam sebelas malam! Astaga! Dia juga hampir lupa kalau sebentar lagi ulang tahun adiknya! Rencananya, Woohyun akan memberinya kejutan malam ini, tepat jam dua belas. Woohyun pun buru- buru pulang dan berpamitan pada Myungsoo.
“Astaga! Sudah jam sebelas!!” ujar Woohyun sambil menepuk dahinya.
“Kau baru menyadarinya?” tanya Myungsoo.
“Ya. Aduh, aku harus pulang. Dan aku harus membuat kejutan pada Woojung….” Woohyun pun bergegas pulang. Namun, Myungsoo menahannya sebentar.
“Tunggu! Kau bilang kejutan? Kejutan apa?” tanya Myungsoo penasaran.
“Kau tidak tahu yah? Eh, memang kau tidak mengetahuinya!” lagi- lagi Woohyun menepuk dahinya.
“Tahu apa?”
“Besok Woojung berulang tahun. Sudahlah, aku pulang dulu. Kasihan dia menunggu di rumah…” pamit Woohyun. Myungsoo menganggukkan kepalanya. Woohyun pun setengah berlari agar cepat sampai ke rumah!
(~^_^~)

Tok tok tok!!!
Woohyun mengetuk pintu rumahnya. Woojung pun membukakan pintu untuk oppanya.
“Lama sekali kau pulang! Apa oppa tau ini sudah jam berapa?” tanya Woojung tajam sambil berkacak pinggang di depan oppanya.
“Mianhae.. Aku keasyikkan mengobrol dengan Myungsoo tadi!”  jawab Woohyun sedikit enteng.
Woohyun pun masuk ke dalam kamarnya. Woojung pun begitu. Dia bergegas tidur. Sudah lama sekali dia menunggu Woohyun pulang, sampai jam sebelas begini! Sebenarnya Woojung sangat kesal! Tapi, dia malas memarahi oppanya, bisa- bisa dia ditelan bulat- bulat oleh Woohyun!!
Woojung menutup pintu kamarnya rapat- rapat. Lalu, dia merebahkan dirinya di atas ranjang. Baru matanya terpejam sebentar, malah terbangun lagi! Ah, sepertinya Woohyun membuat keributan! Woojung pun segera menuju ke ruang santai. Ternyata benar! Oppanya yang membuat masalah! Dia menyalakan tv dengan volume yang nyaring, tetapi dia tidak menontonnya. Malah membiarkannya menyala begitu saja!
“Dasar kau, oppa jelek!” keluh Woojung sambil mematikan tv.
“Oppaaa! Kalau kau tidak menonton lebih baik dimatikan saja tvnya! Jangan kau biarkan menyala begitu saja!!!!” Woojung pun berteriak karena kesalnya. Tidak ada jawaban dari Woohyun, ia pun bergegas kembali ke kamarnya.
Klenteng!!! Teng tongg!!!!
Baru saja mau kembali ke kamar, Woohyun kembali membuat keributan di dapur.
“Ah, apa- apaan dia! Huft.....” ujar Woojung sangat kesal sambil menghentakkan kakinya. Dia pun segera menuju ke dapur.
“Oppa! Kau ini! Bisakah tidak membuat keributan di tengah malam begini! Aku mau tidur!” bentak Woojung. Woohyun tidak mempedulikan adiknya. Itu membuat sang adik bertambah kesal!
“Oppa!! Kau dengar aku tidak?! Kau selalu begini! Aku lelah selama ini tinggal denganmu!! Kalau ku tahu, aku akan lebih memilih tinggal dengan eomma di Amerika!” mendengar adiknya berbicara seperti itu, Woohyun pun langsung melirik ke arah adiknya.
“Ya sudah, kembali saja kau ke Amerika. Aku tak melarangmu...” balas Woohyun dengan ekspresi orang yang tidak bersalah. Lagi- lagi, Woojung menghentakkan kakinya dan berbalik menuju ke kamarnya. Ah, jahat sekali Woohyun. Tapi, ada rencana Woohyun dibalik tindakannya itu. Eum... Kira- kira apa yah?
(~^_^~)

“Arrrgh!! Apa- apaan ini!” keluh Woojung sambil melempari bonekanya. Sesekali dia menggigit boneka- boneka itu saking kesalnya pada Woohyun.
“Hikss.... Hikss....” Woojung pun mulai menangis. Gini nih, kalo sudah kesal. Woojung pasti menangis. Dia memang gadis cengeng!
Tiba- tiba saja, ponselnya berbunyi. Ah, telepon dari eomma. Ada apa yah, eomma meneleponnya malam- malam begini? Woojung pun mengangkatnya.
“Halo sayang......” kata sang eomma yang jauh di Amerika sana.
“Ne eomma. Waeyo?”
“Saengil chukka hamnida.. Eomma sayang padamu.....” eomma mengucapkan selamat padanya.
“Ne, eomma. Gomawo.....” balas Woojung lemas.
“Kau kenapa? Lemas sekali. Dan suaramu.. Apa kau menangis?”
“Eomma, aku tidak tahan tinggal dengan oppa. Dia selalu membuat masalah....”
“Astaga. Eomma kira kau sedang patah hati di hari bahagiamu ini. Sudahlah, jangan menangis lagi! Ingat, umurmu sudah 17 tahun. Jangan cengeng yah. Belajar bersabar....” nasihat eommanya.
“Ne. Jeongmal gomawo eomma.....” kata Woojung. Setelah selesai, Woojung menutup teleponnya dan berbaring. Matanya sekarang memerah, karena mengantuk dan abis dijahili oleh oppanya. Ah, kasihan sekali Woojung yang malang!
Krieeekkk......
Pintu kamarnya terbuka lebar, daaaaan......
“Saengil chukka hamnida, adikku!” ujar Woohyun sambil membawa kue tar dan meniupkan terompet. Itu membuat Woojung melompat kaget.
“Oppa!! Apa ini? Tadi kau membuatku kesal, sekarang.....” belum selesai Woojung bicara, Woohyun sudah memotong.
“Mianhae, soal tadi. Aku menjahili terlalu berlebihan. Sampai membuatmu menangis seperti ini.....”
“Ah, sudahlah. Lupakan saja. Cepat potong kue itu, aku jadi ingin memakannya....” Woojung terus- terusan memperhatikan kue tar itu.
“Hah, dasar kau ini. Hanya makanan yang ada dipikiranmu. Nanti kalau gendut, baru rasa!” kata si oppa.
“Toh, sampai sekarang aku belum gendut....” balas Woojung.
Woohyun pun memperbolehkan adiknya memakan kue tar itu. Tapi, hanya sedikit! Tidak boleh banyak- banyak. Woojung pun menurut. Dia memotongnya sedikit dan melahapnya.
“Nyam, nyam... Enak!!” kata Woojung sambil mengelus- elus perutnya.
“Hahaha. Kau ini......” Woohyun pun mencubit pipi adiknya itu. Dia tersenyum bahagia, karena adiknya sudah berumur 17 tahun.
“Kembalilah tidur, besok kau sekolahkan......” lanjut Woohyun. Woojung pun menurut. Woohyun pun segera keluar dari kamar Woojung, tapi dia mengecup dahi adik tersayangnya itu terlebih dahulu.
(~^_^~)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar